Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan kalor menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori. Nah, kamu juga perlu tahu pernyataan ini:
1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C.
1 kalori = 4.2 joule dan 1 joule = 0.24 kalori
Kalor Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda, lho. Satuan kalor jenis ialah J/kg⁰C.
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international ialah J/K.
Perpindahan kalor juga bisa dihitung besarannya, lho. bisa menggunakan rumus di bawah ini.
Asas BlackHukum kekekalan energy
menyatakan bahwa enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi hanya
dapat berubah bentuk dari satu bentuk energy ke bentuk energy lain.
Kalor yang dilepaskan = kalor yang diterima(Suryatin, 2008 :103)
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
m : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
ΔT : perubahan suhu (⁰C)
Contoh Soal
1. Air sebanyak 3 kg bersuhu 10oC dipanaskan hingga bersuhu 35oC. Jika kalor jenis air 4.186 J/kgoC, tentukan kalor yang diserap air tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
c = 4.186 J/kgoC
∆T = (35 – 10)oC = 25oC
Ditanyakan: Q = …?
Jawab:
Q = mc∆T
Q = 3 kg × 4.186 J/kgoC × 25oC
Q = 313.950 J
Rumus Kalor Jenis: c = Q / m.ΔT
Keterangan:
c = kalor jenis zat (J/kg⁰C)
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)
Contoh Soal:
Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg zat untuk menaikkan suhunya dari 10oC sampai 80oC adalah 9,45 kJ. Berapakah kalor jenis zat tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
∆T = 80oC – 10oC = 70oC
Q = 9,45 kJ = 94.500 J
Ditanyakan: c
Jawab:
c |
= |
Q |
|
m∆T |
|
||
c |
= |
94.500 J |
|
3 kg × 70oC |
|
c |
= |
94.500 J |
|
|
210 kgoC |
|
||
c |
= |
450 J/kgoC |
||
Jadi kalor jenis zat tersebut adalah 450 J/kgoC.
Rumus Kapasitas Kalor: C = Q / ΔT
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/K)
Q = banyaknya kalor (J)
ΔT = perubahan suhu (K)
Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu: C = m. c
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/K)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg.K)
Contoh Soal:
Berapakah kapasitas kalor dari 5 kg suatu zat yang mempunyai kalor jenis 2 kal/goC?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 5 kg = 5.000 g
c = 2 kal/goC
Ditanyakan: C
Jawab:
C = m × c
C = 5.000 g × 2 kal/goC
C = 10.000 kal/oC
Kalor dan Perubahan wujud zat
a. Melebur dan membeku
1. Melebur
Melebur merupakan perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Keadaan
temperatur yang tetap ketika zat padat melebur disebut titik lebur. Banyaknya
kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat padat menjadi zat
cair pada titik leburnya disebut kalor lebur.
2. Membeku
Membeku merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Pada saat zat
cair berubah menjadi zat padat, terjadi pelepasan kalor. Banyaknya kalor yang
dilepaskan ketika satu satuan massa zat cair berubah menjadi zat padat pada
titik bekunya disebut kalor beku.
Titik beku adalah temperatur ketika zat cair berubah menjadi padat. Untuk zat
yang sama, kalor lebur sama dengan kalor beku. Kalor lebur atau kalor beku
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
Q = mL
Dengan :
Q = kalor (J);
m = massa (kg); dan
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg).
b. Menguap, Mengembun, dan Mendidih
1. Menguap
Menguap adalah perubahan wujud zat
cair menjadi gas. Pada saat menguap, zat memerlukan kalor.
Faktor-faktor yang mempercepat penguapan adalah
• Memanaskan zat cair.
• Memperbesar luas permukaan zat cair.
• Mengalirkan udara kering ke permukaan zat cair.
• Mengurangi tekanan uap di permukaan zat cair.
2. Mengembun
Mengembun adalah perubahan wujud zat dari gas
menjadi cair. Pada saat mengembun, zat melepaskan kalor dan temperatur zat
selalu tetap. Banyaknya kalor yang dilepaskan satu satuan massa uap ketika
berubah seluruhnya menjadi zat cair disebut kalor embun. Untuk zat yang sama,
kalor uap sama dengan kalor embun.
Banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk mendidih atau mengembun
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Q = mU
Dengan :
Q = banyak kalor (J);
m = massa zat (kg); dan
U = kalor uap atau kalor embun (J/kg).
3. Mendidih
Zat cair dikatakan mendidih jika terbentuk
gelembung uap di seluruh bagian zat cair. Pada saat zat cair mendidih,
temperatur zat tetap walaupun kalor diberikan terus-menerus. Temperatur zat
cair ketika mendidih disebut titik didih. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk
mengubah satu satuan massa zat cair agar menjadi uap semua disebut kalor uap.
Perpindahan Kalor
1. Konveksi Konveksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel
atau molekul. Umumnya terjadi pada zat cair dan gas. Konveksi selalu diiringi
aliran (arus materi) secara nyata sehingga perpindahan kalor dengan cara
seperti ini disebut juga aliran kalor. (Suryatin, 2008: 103)
a. Konveksi pada Zat Cair
If the temperature of water increases, then its density decreases. Hotter water with a less density moves upward. Its place is replaced by more dense colder water which moves downward. The water flow can be obviously seen by dropping some coloring substance, such us purple potassium permanganate. ( Prasodjo, dkk, 2008 : 145 )b.
b. Konveksi pasa Gas
Pada gas, konveksi terjadi karena
perbedaan tekanan udara. Sebagai contoh, terjadinya angin darat dan angin laut.
Pada siang hari daratan lebih cepat panas dari lautan dan mengakibatkan udara
panas didaratan naik dan diisi oleh udara dingin dari permukaan laut. Angin
laut terjadi pada siang hari. Pada malam hari, daratan lebih
cepat dingin daripada lautan dan mengakibatkan udara panas dipermukaan air laut
naik dan tempat tersebut diisi udara dingin dari daratan. Terjadi gerakan udara
dari darat menuju ke laut yang disebut angin darat. (Suryatin,
2008 : 117 )
2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor
melalui zat penghantar tanpa disertai dengan zatnya. Berdasarkan mudah tidaknya
suatu zat menghantarkan kalor, zat dibagi menjadi konduktor dan isolator.
Konduktor adalah zat mudah menghantarkan kalor ( besi, baja, alumunium).
Isolator adalah zat yang sulit menghantarkan kalor (kayu, karet dan
kertas). ( Suartini, 2010 : 84 )
3. Radiasi Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Salah satu contoh adalah kalor yang kamu terima dari nyala api unggun disebabkan oleh energi pancaran. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor disebut termoskop. ( Sugiyarto, 2008 : 117)
Abi diandra hadir
ReplyDeleteWulan anggraini.hadir
ReplyDeleteWulan anggraini.hadir
ReplyDeleteDona romanda. hadir
ReplyDeleteYusneli erza
ReplyDeleteYusneli erza
ReplyDeleteErik Mulyadi hadir
ReplyDeleteSalsabila
ReplyDeleteSalsabila: Hadir
ReplyDeleteLala sulistya ningsih
ReplyDeleteHadir
Rendi Hadir
ReplyDeleteRendi hadir
ReplyDeleteRendi hadir
ReplyDeleterendi hadir
ReplyDeleteTira agustin, Hadir
ReplyDeleteAgustinus sudiwanto tarihoran. Hadir
ReplyDeleteZackya hadir
ReplyDeleteElyana Widyastuti
ReplyDeleteHadir
Elyana Widyastuti
ReplyDeleteHadir
Elyana Widyastuti
ReplyDeleteHadir
Rumayanti
ReplyDeleteHadir
Mirdhan Syah hadir
ReplyDeleteYohana nurhayati hadir
ReplyDeleteAla febriany hadirr
ReplyDeleteAla febriany hadirr
ReplyDeleteAla febriany hadirr
ReplyDeleteAla febriany hadirr
ReplyDeleteAla febriany hadirr
ReplyDeleteAla febriany hadirr
ReplyDeleteMirdhan Syah hadir
ReplyDeleteiwan hadir
ReplyDeleteWahyu Rio Syahputra
ReplyDeleteHadir