GERAK BENDA
A. KONSEP GERAK
Tahukah kamu bagaimana suatu benda dikatakan bergerak? Benda
dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari suatu titik
acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan tertentu. Lintasan dapat
berupa lintasan yang lurus, melingkar atau parabola, ataupun tidak beraturan.
Namun, pada bagian ini kita akan mempelajari bagaimana gerak benda pada
lintasan yang lurus. Benda yang bergerak pada suatu lintasan yang lurus,
melibatkan waktu, jarak, dan kecepatan. Bagaimana hubungan antara jarak dengan
waktu? Bagaimana hubungan antara kecepatan dengan waktu?
1. GERAK LURUS
Setiap hari kamu berangkat
dari rumah ke sekolah
kemudian
kembali lagi ke rumah.
Misalnya, jika diukur
jarak rumah ke sekolah 2
km, maka
jarak tempuh yang kamu lakukan setiap hari adalah 4 km.
Namun perpindahan yang
kamu
lakukan bernilai
nol
km.
Mengapa demikian? Ada perbedaan
makna antara jarak dan perpindahan. Jarak merupakan panjang lintasan
yang ditempuh, sedangkan perpindahan
merupakan jumlah lintasan yang ditempuh dengan memperhitungkan posisi awal dan
akhir
benda, atau dengan
kata
lain perpindahan
merupakan jarak lurus resultan dari posisi awal sampai posisi
akhir.
Sekarang pikirkan
perjalanan saat kamu pergi
dari rumah ke sekolah.
Apakah
kendaraan
yang kamu tumpangi
melaju
dengan kecepatan tetap? Bagaimana
kamu dapat mengukur besar kecepatan kendaraan yang kamu
tumpangi? tampak seorang atlet yang bergerak lurus beraturan mampu menempuh jarak 30 meter dalam waktu 6 sekon. Dengan kata lain, atlet
tersebut mampu menempuh jarak 5 meter setiap sekonnya. Kemampuan atlet dalam menempuh
jarak (s) tertentu setiap sekonnya(t) disebut sebagai kelajuan
atau
secara
matematis
dapat
ditulis:
tv = s .
Tahukah kamu
bagaimana cara mengukur kelajuan kendaraan
bermotor? Apakah
benar dengan menggunakan speedometer? Ternyata, speedometer yang ada
di kendaraan tidak mengukur kecepatan gerak,
tetapi mengukur kelajuan Angka yang ditunjukkan pada speedometer
selalu berubah-ubah. Hal ini menunjukkan kelajuan sesaat mobil yang sedang
bergerak. Berdasarkan pernyataan tersebut,
dapatkah kamu mendefinisikan apa yang dimaksud
dengan kelajuan sesaat?
Berdasarkan Gambar 1.4 dapatkah kamu menentukan kelajuan
sesaat mobil pada saat 2 sekon, 4
sekon, dan 8
sekon? Pada mobil
tertentu, biasanya dilengkapi
oleh alat yang
disebut dengan Global Positioning
System (GPS) untuk menginformasikan posisi,
kecepatan, arah,
dan waktu secara akurat.
Perhatikanlah Gambar 1.5,
terlihat pada GPS mobil
melaju dengan kelajuan yang
tetap, yaitu 20 m/s atau 72 km/jam. Tahukah kamu apa artinya?
Jika kelajuan
mengukur jarak tempuh, maka kecepatan mengukur perpindahan (∆s, dengan ∆ adalah perubahan/selisih)
gerak benda tiap satuan waktu (t).
v= ∆s/t
Meskipun kelajuan
dan kecepatan memiliki definisi konsep yang berbeda, namun pada Gerak Lurus
Beraturan (GLB) besar kecepatan dan kelajuan memiliki nilai, simbol (v), serta satuan yang sama (m/s).
Saat melakukan perjalanan dari rumah
ke sekolah, kendaraan yang kamu tumpangi akan bergerak
dengan kecepatan yang berubah-ubah tiap waktu Percepatan atau perlambatan mobil tersebut dengan mudah dapat diamati
dari adanya perubahan
besar kelajuan mobil yang
ditunjukkan oleh jarum speedometer atau angka
yang muncul pada GPS.
Secara matematis, percepatan dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a=∆v/t
dengan:
a = percepatan (m/s2 )
∆v = perubahan kecepatan (m/s)
∆t = perubahan
waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
Karena perubahan kecepatan mobil dalam setiap sekon selalu tetap, maka percepatan gerak mobil adalah tetap sehingga mobil tersebut bergerak lurus berubah beraturan (GLBB).Percepatan benda tidak hanya berlaku pada kendaraan yang sedang
bergerak secara
horizontal, tetapi
juga
pada benda
yang bergerak
secara vertikal. Semua benda yang ada di permukaan bumi mengalami gaya gravitasi
bumi. Gaya gravitasi yang dimaksud adalah
gaya tarik benda oleh bumi sehingga benda mengalami
percepatan konstan
yaitu sebesar 9,8
m/s2 (percepatan gravitasi). Untuk memudahkan dalam perhitungan, percepatan gravitasi bumi dibulatkan menjadi 10 m/s2
2. GAYA
Gaya adalah
tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah
bentuk, arah, dan kecepatan benda. Misalnya pada plastisin, kamu dapat
melempar plastisin, menghentikan lemparan (menangkap) plastisin, atau bahkan
mengubah bentuk plastisin dengan memberikan gaya. Tahukah kamu, gaya apakah
yang diberikan pada plastisin tersebut? Ada berapa jenis gaya yang dapat kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari?
Gaya dapat dibedakan menjadi
gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
Gaya sentuh
contohnya adalah gaya otot
dan gaya
gesek. Gaya
otot adalah gaya yang
ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan
rangka
tubuh. Misalnya, seseorang hendak memanah
dengan menarik mata panah ke arah belakang
(Gambar 1.7a).
Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya
dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya
gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan
pada benda. Contohnya adalah
gaya gesekan
antara
meja
dengan lantai.
Meja yang
didorong ke depan akan bergerak ke depan, namun pada waktu
yang bersamaan meja juga akan mengalami
gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan
arah gerak meja.
Gaya tak sentuh
adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang dikenai.
Contohnya seperti saat kita mendekatkan ujung magnet
batang dengan sebuah
paku besi. Seketika paku besi akan tertarik
dan menempel pada
magnet batang. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya pengaruh gaya magnet yang ditimbulkan magnet batang.
Selain gaya magnet, gaya gravitasi pada orang yang sedang terjun payung juga
merupakan contoh gaya tak sentuh. Lebih lanjut tentang gaya dan interaksinya
terhadap gerak benda akan dibahas pada pembahasan tentang Hukum Newton tentang gerak.
3. HUKUM NEWTON
a. Hukum I Newton
Coba pikirkan,
mengapa saat berada di dalam bus yang sedang melaju kencang dan tiba-tiba bus
direm badan kita akan terdorong ke
depan? Mengapa pada saat berada di dalam mobil kita perlu mengenakan sabuk
pengaman?
Pada percobaan sifat kelembaman suatu benda, kamu menemukan
fakta bahwa gelas akan tetap diam saat kertas ditarik dengan cepat secara horizontal. Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa benda memiliki kecenderungan untuk tetap
mempertahankan keadaan diam atau geraknya dengan kecepatan tetap yang disebut
sebagai inersia atau kelembaman benda
Contoh lain yang menunjukkan inersia benda
adalah
saat kamu berada
di dalam
sebuah mobil yang sedang melaju kencang
kemudian tiba-tiba
di rem. Badan kamu akan terdorong ke
depan karena
badan
ingin mempertahankan geraknya ke depan. Peristiwa tersebut yang pada akhirnya memunculkan ide
teknologi sabuk
pengaman yang dipasang
di kendaraan bermotor, khususnya mobil
Newton menyatakan sifat inersia benda
bahwa benda yang tidak mengalami resultan gaya (∑F=0)
akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan. Hal ini selanjutnya dikenal dengan Hukum I NewtoN
B. Hukum II NewtoN
Percobaan Hukum II Newton membuktikan bahwa percepatan gerak
sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun
berbanding terbalik dengan massanya atau dapat
dirumuskan:
a ≈ ∑F
m
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui fakta bahwa
pada saat memindahkan balok akan lebih
cepat jika gaya yang
dikenakan semakin besar. Hal ini dikarenakan gaya berbanding
lurus dengan
percepatan. Jadi, dengan gaya
yang besar
maka
akan
didapatkan percepatan yang lebih
besar juga
Contoh lainnya adalah saat memindahkan meja yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan
lemari yang berat jika kita menggunakan
besar gaya dorong yang sama. Hal ini disebabkan massa meja yang lebih
kecil daripada massa lemari dan massa berbanding terbalik dengan
percepatan benda. Semakin kecil massa benda, maka semakin besar percepatan
benda tersebut.
c. Hukum III
Newton
Pernahkah kamu berpikir, bagaimana
sebuah roket dapat
meluncur
ke
angkasa?
Roket yang terdorong
ke
atas
diakibatkan oleh semburan gas
ke
bawah. Semakin kuat
semburan
gas ke bawah,
maka
roket
akan
semakin cepat terdorong ke atas. Berdasarkan fakta tersebut, apa yang
sebenarnya terjadi pada
roket yang
sedang diluncurkan?
Gaya-gaya apa saja yang memengaruhi gerak roket tersebut? Apakah
gaya-gaya pada gerak
roket saat
pertama kali diluncurkan
sama seperti gaya-gaya roket
saat sudah lepas
dari landasannya? Untuk memahami secara
rinci mengenai gerak roket
Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika benda pertama
mengerjakan gaya (Faksi) pada benda kedua, maka benda kedua tersebut akan
memberikan gaya (Freaksi) yang sama besar ke benda pertama namun berlawanan arah
atau Faksi=−Freaksi. Jadi gaya aksi reaksi selalu bekerja pada dua benda
yang berbeda dengan besar yang sama. Contoh gaya aksi dan reaksi tersebut
misalnya pada peristiwa orang berenang. Gaya aksi dari tangan perenang
ke air mengakibatkan gaya reaksi dari air ke tangan dengan besar gaya
yang sama namun arah gaya berlawanan, sehingga orang tersebut akan terdorong ke
depan meskipun tangannya mengayuh ke belakang. Karena massa air jauh lebih besar daripada
massa orang, maka percepatan yang dialami
orang akan jauh lebih besar daripada percepatan yang dialami air. Hal
ini mengakibatkan orang tersebut akan melaju ke depan Tahukah kamu bahwa gerak
burung terbang dapat
dijelaskan
dengan menggunakan hukum III Newton. Perhatikan Burung mengepakkan sayap ke belakang untuk memberikan gaya
aksi ke udara. Udara yang massanya jauh lebih besar
daripada burung,
memberi gaya
reaksi
yang nilainya sama besar dengan gaya aksi namun berlawanan arah, sehingga mengakibatkan
burung dapat melaju kencang ke
depan. Lalu bagaimana gerakan burung di tempat yang hampa udara? Coba pikirkan apa yang akan
terjadi pada burung, diskusikan dengan temanmu!
CONTOH CONTOH SOAL GERAK BENDA DAN PEMBAHASANNYA
1. Seorang anak mendorong benda dengan gaya 80 N sehingga benda tersebut bergerak dengan kecepatan tertentu. Jika massa benda tersebut 8 kg, hitunglah percepatan benda tersebut?
Diketahui:
F = 80 N
m = 8 kg
ditanyakan: a = ?
jawab:
a = F/m
a = 80 N/8 kg
a = 10 m/s2
Jadi percepatan benda tersebut adalah 10 m/s2
2. Indah mendorong sebuah meja dengan gaya 100 N sehingga meja tersebut berpindah dengan percepatan 2 m/s2. Hitunglah berapa massa meja tersebut?
Diketahui:
F = 100 N
a = 2 m/s2
ditanyakan: m = ?
jawab:
a = F/m => m = F/a
m = 100 N/(2 m/s2)
m = 50 kg
Jadi massa meja tersebut adalah 50 kg
3. Haha dan Hihi mendorong sebuah lemari ke kanan secara bersamaan. Jika gaya yang dikeluarkan oleh Haha dan Hihi secara berturut-turut 40 N dan 50 N maka berapa total gaya yang dikeluarkan keduanya? Dan hitung massa lemari tersebut jika lemari tersebut berpindah dengan percepatan 0,5 m/s2?
Diketahui:
F1 = 40 N
F2 = 50 N
a = 0,5 m/s2
ditanyakan:
R = ?
m = ?
Jawab:
Sekarang hitung terlebih dahulu berapa resultan gaya yang bekerja pada lemari tersebut.
R = F1+F2
R = 40 N + 50 N
R = 90 N
Jadi resultan gaya yang bekerja pada lemari tersebut adalah 90 N
Dengan menggunakan hasil dari resultan gaya tersebut sekarang kita hitung massa lemari tersebut dengan menggunakan konsep hukum II newton.
m = F/a => m = R/a
m = 90 N/(0,5 m/s2)
m = 180 kg
Jadi massa lemari tesebut adalah 180 kg.
4. Sebuah tali ditarik ke kanan dengan gaya 100 N dan ditarik ke kiri dengan gaya 40 N. Berapa resultan gaya yang dikenakan pada tali tersebut dan ke mana arah resultan gaya tersebut?
Diketahui:
F1 = 100 N
F2 = -40 N
Ditanyakan: R = ?
Jawab:
R = F1+F2
R = 100 N- 40 N
R = 60 N ke kanan
Jadi resultan gayanya 60 N ke kanan
5. Wahyu memiliki massa 40 kg. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2 hitunglah berat Wahyu?
Diketahui:
m = 40 kg
g = 10 m/s2
Ditanyakan:
w = ?
Jawab:
w = m.g
w = 40 kg. 10 m/s2
w = 400 N
Jadi berat wahyu adalah 400 N